Breaking News
Loading...
Tuesday, October 1, 2013

Info Post
Hari itu aku masih ingat sekali. Menjelang malam hari kuarahkan mobilku kekampus. Aku ingin melihat jadwal Semester Pendek. Semester ini aku mendapatkan 2 mata kuliah E, sehingga aku harus mengulang. Hal itu karena petualangan-petualangaku yang membuatku jarang belajar. Malah terkadang tugas kuliahpun jarang kukumpul. Aldo (mantanku) yang selalu mengeksplorasi tubuhku setiap saat. Dimana saja dan kapan saja, dia selalu mengajakku ML. bisa dipastikan tiap kami bertemu selalu diakhiri diranjang. nafsunya sangat GD. Dia tidak bisa lihat situasi. Malah disaat aku mo belajar buat ujian, dia malah mengerjai tubuhku sepanjang malam. Mulanya aku kadang menolak, tapi dia mampu memancing libidoku, sehingga kurelakan tubuhku menjadi santapannya sehari-hari. Aku yang memang sudah mulai doyan Sex, bahkan tak jarang yang merengek-rengek minta disodok olehnya. Tapi itu dulu, seperti biasa aku ga bisa tahan terhadap satu cowo hingga kami putus baik-baik 1 bulan yang lalu. Apalagi aku sadar Aldo ternyata ga tulus mencintaiku, dia hanya mencintai tubuhku saja.

Aku memperkenalkan diri dulu namaku Aliah,aku dikaruniai wajah yang cantik. Bodiku sangat sexy, tinggi langsing, pahaku jenjang dan mulus, buah dadaku pun membusung indah, ukuranku 34B, dipercantik dengan rambut panjang kemerahan yang dikuncir ke belakang dan wajah oval yang putih mulus.Aku termasuk salah satu bunga kampus.

Aku segera memasuki gedung fakultasku, di sana lorong-lorong sudah mulai gelap. Ruangan-ruangan sudah mulai tutup. terkadang timbul perasaan ngeri di gedung itu. Akhirnya sampai juga aku di tingkat 4 dimana jadwal SP dipasang. Untunglah disana ada seorang cowo, namanya rama, satu fakultas tapi beda jurusan. Padahal aku sudah sangat takut sendirian digedung gelap ini.

Halo ramasapaku.

Hai juga Aliahjawabnya, sambil matanya menerawang kedadaku. Maklum malam itu aku menggunakan tanktop putih yang ketat sehingga menonjolkan payudaraku. Kami hanya diam sambil menatap papan pengumuman.

Eh, omong-omong kamu kok baru malam-malam gini, nggak takut gedungnya udah gelap gini? tanyanya memecah keheningan.

Iya takut juga sih,tapi tadi sekalian lewat aja kok, jadi mampir ke sinijawabku tanpa memperdulikan matanya yang jelayatan kearah tubuhku. Sehabis menulis jadwal SPku dia mengajakku mampir keruangan Himpunan Mahasiswa. Dia termasuk pengurus rupanya sehingga memiliki kunci. Aku yang memang ga terburu-buru memenuhi permintaannya. Apalagi aku sangat haus, aku mau minum. Setelah pintu ruangan himpunan dibuka, ditawarinya aku minum sofdrink yang ada di lemari es. Kududukkan pantatku disalahsatu kursi panjang ruangan yang berukuran 4X3m itu. Kami pun mulai mengobrol, dan obrolan kami makin melebar dan semakin akrab.

Hingga kini belum ada seorang pun yang terlihat di tempat kami sehingga mulai timbul pikiran kotorku. Rama lumayan ganteng orangnya. Aku sangat suka tatapannya menikmati tubuhku. Nafsuku perlahan-lahan mulai bangkit. Apalagi aku sudah beberapa lama tidak menikmati sex.

Sambil mengobrol, matanya mencuri-curi kedada dan pahaku. Aku merasakan bahwa vaginaku mulai basah oleh tatapannya. Dapat kuperhatikan tonjolan dibalik celananya. Dia juga mulai bernafsu. Siapa sih ga horny dalam situasi seperti ini. Sepasang laki-laki dan perempuan dalam gedung yang gelap.

wajah kami saling menatap dan tanpa sadar wajahku makin mendekati wajahnya. Ketika semakin dekat tiba-tiba wajahnya maju menyambutku sehingga bibir kami sekarang saling berpagutan. Tangannya pun mulai melingkari pinggangku yang ramping. Kubuka mulutku dan lidah kami saling beradu. Tangannya tak tinggal diam, dirabanya dadaku lalu diremas-remasnya. Aku meleguh nikmat sambil terus berciuman. Ciumannya turun ke leherku, dijilatinya leher jenjangku, sehingga membuatku kegelian. Kembali kulumat bibirnya.

Sambil berciuman tangan kami saling melucuti pakaian masing-masing. Kubuka kemeja lengan panjangnnya. Dia juga mulai melepas pakaianku. Tapi dia nampaknya kesulitan melepas tanktop miniku, maka kubantu dia untuk melepaskannya. Setelah kulepas tank top ku, braku juga kulepas kemudian sehingga tubuh putih mulusku terpampang dihadapnya. Seperti laki-laki lain yang pernah menyetubuhiku, dia juga takjub melihat bongkahan daging payudaraku yang kencang dan putingnya kemerahan.

Tanpa menunggu lama diarahkannya mulutnya ke puting dada kananku. Puting yang sudah menegang itu disapunya dengan lidahnya. Hal itu membuatku menggelinjang-gelinjang dan tanpa terasa aku mendesah.

Oh.hhh

Puas menjilati dadaku, segera dilepaskannya Celanaku berserta CDku sekalian,sehingga aku telanjang bulat diruangan itu. Matanya nanar memandang vaginaku yang ditumbuhi bulu-bulu halus. Tanpa menunggu lama diarahkannya wajahnya ke vaginaku, aku tahu maksudnya, maka kurenggangkan kedua pahaku agar lidahnya bisa menjelajah lebih luas. Sapuan lidahnya begitu mantap menyusuri celah-celah kenikmatan pada kemaluanku. Oh sunguh nikmat sekali. Aku mendesah lebih panjang saat lidahnya bertemu klitorisku yang sensitif. Mulutnya kadang mengisap dan kadang menggigit pelan sehingga menimbulkan sensasi luar biasa. Sementara tangannya terus meremas pantatku.

oh..ohoh..esahku sambil menggigit bibirku. Sunguh indah oral sex yang dilakukanya. Aku hanya memejamkan mata menikmati lidahnya menyerang setiap millimeter vaginaku. Aku ga tahu sejak kapan aku mulai suka dioral, tapi yang pasti mulanya risih dan malu, tapi lama-kelamaan menjadi suatu kenikmatan dan keharusan.

Puas menjilati vaginaku, mulutnya kembali beralih ke payudaraku. Kembali dilumatnya benda bulat didadaku. Bahkan kini putting dadaku digigitnya pelan-pelan. Aku mendesah-desah nikmat. sementara tangannya mulai menyusup ke vaginaku. Selangkanganku terasa semakin banjir saja karena jarinya mengorek-ngorek lubang vaginaku. Selain payudaraku, ketiakku yang bersih pun tak luput dari jilatannya sehingga menimbulkan sensasi geli. Tanganku merambat ke bawah mencari penisnya, benda itu kini telah mengeras seperti batu. Kuelusi sambil menikmati rangsangan-rangsangan yang diberikan padaku. Jari-jarinya berlumuran cairan bening dari vaginaku begitu dia keluarkan.

Tidak berapa lama kemudian akhirnya aku orgasme dengan permainan tangannya divaginaku. ohh.aku keluar.desahku mewarnai orgasmeku yang pertama. Dia melepaskan tubuhku.

Kemudian dia melepaskan semua pakaiannnya hingga bugil total. Penisnya yang sudah tegak terpampang dihadapku. Dia nampaknya sudah sangat bernafsu sekali melihat tubuh telanjangku terkapar di kursi panjang itu. Diangaktnya tubuhku ke matras ditengah ruang himpunan itu. Matanya sangat tajam menatap vaginaku, dan dia sudah tidak sabar lagi. Maka dengan buru-buru diarahkannya penisnya ke vaginaku. Kedua kaki ku dibukanya lebar-lebar sementara ujung penisnya didekatkan di lubang vaginaku. Dia memajukan badannya ke depan untuk mendorong penisnya memasuki vaginaku. Tubuhku bergetar saat penisnya menembuh vaginaku. sebagian penisnya telah memasuki vaginaku. Kemudian Dia memasukkan penisnya lebih dalam lagi sampai akhirnya penisnya masuk seluruhnya ke dalam vagina ku.

Auw.ohJeritku pelan. Seperti biasa aku menjerit kala benda bulat panjang memasuki vaginaku. dia mengerti akan jeritanku dan membiarkan penisnya berhenti sebentar dilorong vaginaku.

Nikmat sekali,aliahDesahnya juga sambil menatap wajahku yang kemerahan.

Vaginamu sungguh nikmat sudah lama aku ingin menyetubuhimu akhirnya kesampaian juga malam ini. Aku akan menikmatimu sepuasnyatimpalnya lagi.

Aku hanya mengangguk pelan. Bukan hal biasa jika ada cowo yang ingin menikmati tubuhku. Bahkan dosen dan penjaga kampus sekalipun pasti tergiur dengan kecantikan dan keseksian tubuhku. Aku ga sombong, tapi itulah keadaanya.

Kemudian Dia mengeluarkan dan memasukkan penisnya berulang-ulang divaginaku dia mengocok tubuh ku dengan penuh nafsu. Gesekan-gesekan didinding vaginaku menimbulkan kenikmatan yang tiada tara. Aku tak kuat untuk tidak menjerit. Kocokannya itu membuat tubuhku berguncang dengan hebatnya bahkan membuat buah dadaku bergerak vertikal dan berputar-putar.

oh..teruster..us.. kocok akuaku mulai mendesah-desah liar. Dia tambah semangat. Mendengar desahan ku dan menyaksikan buah dadaku yang berguncang-guncang itu, Dia makin nafsu saja. Sambil menyetubuhi ku, direngkuhnya buah dadaku, diremas-remas dengan gemasnya. Hal itu membuatku semakin melayang. Sunguh nikmat sodokanya diliangku.

Kemudian Dia melepaskan dirinya dari tubuh ku. Dia lalu menyuruhku untuk menunging . aku membalikkan badan dan menungging membelakanginya. Lalu Dia kembali menyetubuhiku dengan posisi doggy style. Aku kembali mendesah-desah saat dikocok seperti itu. Sodokannya semakin mantap dengan posisiku yang menungging. Pantatku dipegangnya dan ditarik dan majukan kearah penisnya. Tubuhku basah oleh keringat.

Sambil menyetubuhiku, Dia memegang-megang dan meremas-remas payudaraku dari belakang. Payudaraku semakin besar karena aku sudah sangat terangsang ditambah lagi posisiku yang menungging membuat dadaku makin ranum. Ditariknya dadaku denga lembut. Aku makin gila dibuatnya. Aku makin mendesah-desah dibuatnya. Aku ga perduli bahwa suaraku akan terdengar keluar ruangan. Tapi berhubung malam, pasti ga ada orang pikirku, sehingga kembali aku menjerit-jerit.

Ada sekitar 20 menit kami bercinta. Dan aku merasakn sebentar lagi akan orgasme. Aku ikut menggoyangkan pantatku sehingga terdengar suara badan kami beradu. Sebentara lagi aku akan orgasme maka kuminta rama makin cepat mengocokku. Akhirnya aku benar-benar mengalami klimaks.

Ohyess.jeritku panjang.Kurasakan cairan vaginaku mengalir deras membasahi penisnya yang masih aktif menusuk liang senggamaku. Rama juga makin cepat memaju-mundurkan penisnya, aku mencoba bertahan. Tak berapa lama setelah itu rama pun juga mengalami ejakulasi. Ia menumpahkan spermanya di dalam vaginaku. Aku langsung ambruk. Rama ikut ambtuk menindihku.

Nikmat sekali,Aliah. Sex terindah yang pernah kualamiUjarnya sambil mengecup leher belakangku..

makasihlirihku pelan. Mulutku ternganga menerima semprotan spermanya barusan.

Dia lalu menjatuhkan tubuhnya disebelahku. Kami mengobrol sebentar untuk memulihkan tenaga. Dia memintaku untuk bisa melukukannya lagi lain waktu. Aku bilang ga janji, karena aku ga mau dicap cewe gampanganan. Dia mendesakku lagi, katanya dia sangat tergila-gila padaku, bahkan dia memintaku untuk jadi pacarnya, tapi terang aja kutolak. Rama bukan tipeku. Ini juga aku mau ML dengannya hanya karena terbawa suasana, kalo ga ga lah yauw.

Belum pulih benar tenagaku, Tiba-tiba terdengar gagang pintu dibuka dari luar. pintu pun terbuka, dan kami terkejut bukan main melihat orang yang berdiri di depan pintu. Dia adalah Pak Dorman, penjaga gedung ini yang juga bertanggung jawab akan keamanan inventaris gedung. Aku buru-buru berusah menutupi tubuh telanjangku dengan berlindung dibalik punggung Rama. Rama juga berusaha menutupi penisnya dengan Koran yang ada disebelahnya. Pak dorman terkejut juga melihat kami. Tapi dia langsung bisa mengendalikan diri dan melihat satu peluang dihadapannya.

Ayo, lagi ngapain kalian malam-malam disini? Habis ngentot ya?katanya nyengir.

Maaf Pak, kita memang salah, tolong Pak jangan bilang sama siapa-siapa tentang hal ini, Jawab rama terbata-bata.

Iya pak, jangan dilaporin ya. Nanti kami bisa di DO. Please pak. ujarku lagi mengingat kejadian ITENAS beberapa waktu lalu. Sumpah aku sangat takut kejadian ini terbongkar. Takut reputasiku hancur total.

Hmmm baik saya pasti akan jaga rahasia ini kok, asal
Asal apa Pak? tanyaku, mulai curiga. Dia pasti minta duit pikirku.
Orang tua itu menutup pintu dan berjalan mendekati kami.

Saya mau tutup mulut, Asal saya boleh ikut merasakan kenikmatan tubuhmu, he.. he he! katanya sambil menatapku. Aku kontan terkejut bukan main. Gila..pikirku tua-tua masih doyan sex juga.

Dia lalu berjalan mendekati kami dengan senyum mengerikan.

Jangan, Pak, jangan! ujarku sambil berusaha menutupi dada dan vaginaku. Kemudian aku berkata  bagaimana kalo kami ganti dengan duit aja. itung-itung uang tutup mulut, bagaimana pak?tawarku. karena aku merasa ngeri harus melayaninya. Tapi dia menolak tawaranku, dia sudah sangat bernafsu sekali rupanya. Aku kesal melihat rama yang hanya diam saja. Ga bertanggung jawab batinku. Aku marah kepadanya

bagaimana neng, neng bisa pilih, menuruti keinginan saya atau saya laporkan ke ketua jurusan? Tanyanya mengancam. Perasan aneh mulai menjalari tubuhku disertai keringat dingin yang mengucuri dahiku karena tatapan matanya seolah-olah ingin memangsaku. Aku sungguh bingung bercampur marah tidak tahu harus bagaimana. Nampaknya tiada pilihan lain bagiku selain mengikutinya. Kalau acamannya ternyata benar dan berita ini tersebar bagaimana reputasiku, keluargaku, bisa-bisa hancur semuanya.

Gimana Neng, apa sudah berubah pikiran? tanyanya sekali lagi. dengan sangat berat aku akhirnya hanya menganggukkan pelan.aku pasrah apa yang akan dilakukannya terhadapku. setelah kupikir-pikir daripada reputasiku hancur, lebih baik aku menuruti kemauannya. Lagipula aku termasuk type cewek yang bebas, hanya saja aku belum pernah melayani orang bertampang seram, dekil dan lusuh seperti Pak Dorman ini, juga perbedaan usiaku dengannya yang lebih pantas sebagai ayahku. Pak Dorman orangnya berumur 50-an keatas, rambutnya sudah agak beruban, namun badannya masih tegap.

Dia tersenyum penuh kemenangan. Dia lalu menyuruh rama untuk menyingkir, lalu mendekatiku yang masih duduk dengan telanjang. Dia tertegun ketika melihat payudaraku yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi. Matanya hamper copot menikmati pemandangan indah dadaku yang putih mulus dengan ukuran yang lumayan besar untuk gadis seusiaku. Kini dengan leluasa tangannya yang kasar itu menjelajahi payudaraku yang mulus terawat dengan melakukan remasan, belaian, dan pelintiran pada putingku.

ah..pak..pelan-pelan jeritku kala tangannya makin kasar saja meremas dadaku.

maaf neng,abis tetek neng indah sekali. Belum pernah bapak lihat yang seperti ini. Mimpi apa ya aku tadi malam.he..he.. ujarnya. Wajahnya sungguh menjijikkan bagiku. Mukanya jauh dari tampang ganteng, bahkan cenderung seram, dengan bopeng disana-sini. Aku lumayan takut terhadapnya.

Tangan gempalnya kembali meremasi payudara ku, sementara tangan yang lainnya mulai mengelus-elus pahaku yang putih mulus. Aku tidak tahu harus berbuat apa, didalam hatiku terus berkecamuk antara perasaan benci dan perasaan ingin menikmatinya lebih jauh, aku hanya bisa menikmati perlakuannya dengan jantung berdebar-debar.

Kemudian dibentangkannya pahaku lebar-lebar, tangannya mulai merayap ke bagian selangkanganku. Jari-jari besar itu menyusup ke bibir vaginaku, mula-mula hanya mengusap-ngusap bagian permukaan saja lalu mulai bergerak perlahan-lahan diantara kerimbunan bulu-bulu mencari liangnya. Perasaan tidak berdaya begitu menyelubungiku, serangan-serangan itu sungguh membuatku terbuai. Kedua mataku terpejam sambil mulutku mengeluarkan desahan-desahan Eeemmhhuuhh.. jangan Pak, tolong hentikan.. eemmhh.

Sambil mengorek-ngorek liangku, pak Dorman mendekatkan mulutnya kewajahku. Pada awalnya aku menghindari dicium olehnya karena bau nafasnya tidak sedap, namun dia bergerak lebih cepat dan berhasil melumat bibirku. bibirnya yang tebal itu sekarang menempel di bibirku, aku bisa merasakan kumis pendek yang kasar menggesek sekitar bibirku juga deru nafasnya pada wajahku.

Lama-lama mulutku mulai terbuka membiarkan lidahnya masuk, dia menyapu langit-langit mulutku dan menggelikitik lidahku dengan lidahnya sehingga lidahku pun turut beradu dengannya. Kami larut dalam birahi sehingga bau mulutnya itu seolah-olah hilang, malahan kini aku lebih berani memainkan lidahku di dalam mulutnya.

Vaginaku sudah sangat banjir oleh tangannya, tapi dia tidak perduli dia tetap memainkan jarinya disana. Dikeluar-masukkan jari telunjukknya diliangku dengan penuh nafsu. Bahkan kini dipaksakannya 2 buah jarinya masuk keliangku. Kontan aku hendak menjerit,karena rasa sakit yang kurasakan, namun ditahan oleh mulutnya yang masih melumatku. Dia nampaknya sangat menikmati permainan ini, hal itu terbukti dari semangatnya yang tinggi untuk mempermainkan tubuhku.

Setelah puas berrciuman, Pak Dorman melepaskan ciumannya dan melepas ikat pinggang usangnya, lalu membuka celana berikut kolornya. Begitu celana dalamnya terlepas benda didalamnya yang sudah mengeras langsung mengacung siap memulai aksinya. Aku terkejut bukan main melihat benda itu yang begitu besar dan berurat, warnanya hitam pula. Aku ngeri melihatnya, ukurannya hamper sebesar lengan bayi, Jauh lebih besar dibandingkan dibanding milik orang-orang yang pernah ML denganku. Bisa jebol vaginaku dbenda ini,batinku.

Dengan tetap memakai bajunya, dia berlutut di samping kepalaku dan memintaku mengelusi senjatanya itu. Pertamanya aku masih ngeri dan jijik melihat benda besar itu. Aku tahu pasti bau. Tapi dia memintaku menyentuhnya sambil menggosokkan penis itu pada wajahku.Tiada pilihan lain bagiku, Akupun pelan-pelan meraih benda itu, ya ampun tanganku yang mungil tak muat menggenggamnya, sungguh fantastis ukurannya. Perlahan-lahan kukocok-kocok benda hitam itu. Kudlihat dia meringis merasakan lemmbutnya tanganku.

Kemudian kubimbing penis dalam genggamanku ke wajahku. Tercium bau yang memualkan ketika penisnya mendekati bibirku, sialnya lagi Pak Dorman malah memerintahakan untuk menjilatinya dulu sehingga bau itu makin terasa saja. Karena tidak ada pilihan lain aku terpaksa mulai menjilati penis hitam yang menjijikkan itu. uuhh.. susah sekali memasukkannya karena ukurannya yang besar. mulutku yang mungil dan merah tak mampu menampung semua penisnya, namun tak kupaksakan. Aku mulai menjilati benda itu dari kepalanya sampai buah zakarnya, semua kujilati sampai basah oleh liurku. Sekilas tercium bau yang asing dari penisnya sehingga aku harus menahan nafas .

Uaahh.. uueennakk ohhh. ceracaunya menikmati seponganku. Kukeluarkan semua teknik menyepong-ku sampai dia mendesah nikmat. Saking asiknya aku baru sadar bahwa tangannya sudah bercokol di payudaraku. Aku makin bersemangat, Selain menyepong tanganku turut aktif mengocok ataupun memijati buah pelirnya. Aku berencana membuatnya orgasme duluan agar aku cepat-cepat keluar dari ruangan ini. Tapi ternyta dia sangat kuat.

Setelah lewat 10 menitan dia melepas penisnya dari mulutku, sepertinya dia tidak mau cepat-cepat orgasme sebelum permainan yang lebih dalam. Akupun merasa lebih lega karena mulutku sudah pegal dan dapat kembali menghirup udara segar.

Hhhmmmgimana neng? udah siap dientot? kurasakan hembusan nafas Pak Usep di telingaku. Dia lalu membaringkan tubuhku diruangan yang beralaskan karpet itu. Matanya nanar menatap gundukan daging vaginaku. Kemudian kurasakan tangan kokohnya memegang kedua pergelangan kakiku lalu membentangkan pahaku lebar-lebar sampai pinggulku sedikit terangkat. Dia sudah dalam posisi siap menusuk, ditekannya kepala penisnya pada vaginaku yang sudah licin, Penisnya yang kekar itu menancap perlahan-lahan di dalam vaginaku. Aku memejamkan mata, meringis, dan merintih menahan rasa perih akibat gesekan benda itu pada milikku yang masih sempit. kemudian dipompanya penisnya sambil membentangkan pahaku lebih lebar lagi. Batang yang gemuk itu dipaksakannya masuk ke vagina sempitku sehingga aku merintih kesakitan.

Aauuuhhh! aku menjerit lebih keras dengan tubuh berkelejotan karena hentakan kerasnya pada vaginaku.Namun hal itu bukannya membuatnya iba malahan terus mejejalkan penisnya lebih dalam lagi sampai akhirnya seluruh penis itu tertancap.

Oooohhuueenak banget non! ceracaunya merasakan jepitan dinding vaginaku.
Oh, aku benar-benar telah disetubuhi olehnya, aku kesal pada diriku sendiri yang tak berdaya melawan malah terangsang. Perlahan-lahan rasa sakit berubah menhjadi nikkmat yang tiada tara. Aku ikut menggoyangkan pantatku untuk memperpanjang rasa nikmat dikepalaku.

Puas menikmati jepitan dinding vaginaku, pelan-pelan dia mulai menggenjotku, maju mundur terkadang diputar. Kurasakan semakin lama pompaannya semakin cepat sehingga aku tidak kuasa menahan desahan, sesekali aku menggigiti jariku menahan nikmat, serta menggeleng-gelengkan kepalaku ke kiri-kanan sehingga rambut panjangku pun ikut tergerai kesana kemari.

Dengan tetap menggenjot, dia melepaskan kaosnya dan melemparnya. tubuhnya begitu berisi. Hitam besar dan berkeringat. otot-ototnya membentuk dengan indah, juga otot perutnya yang seperti kotak-kotak. Kemudian dia kembali menggenjotku.

Tampangku yang sudah semrawut itu nampaknya makin membangkitkan gairahnya, buktinya dia menggenjotku dengan lebih bertenaga, bahkan disertai sodokan-sodokan keras yang membuatku makin histeris. Kemudian tangan kanannya maju menangkap payudaraku yang tergoncang-goncang. Syaraf-syaraf pada daerah sensitif di tubuhku bereaksi memberi perasaan nikmat ke seluruh tubuhku. Dia dengan bernafsu menangkap payudaraku yang begerak bebas. Genjotannya semakin kuat dan bertenaga, terkadang diselingi dengan gerakan memutar yang membuat vaginaku terasa diobok-obok.

Ahh.. aahh.. yeahh, terus tusuk pak..ah. desahku dengan mempererat pelukanku.

rama yang dari tadi hanya dia menonton nampaknya mulai terangsang juga menyaksikan tubuh mulusku dinikmati pria seperti Pak Dorman. Dia lalu mendekat kepadaku, dia juga ingin merasakan kenikmatan yang dirasakan Pak dorman, maka tangannya mulai meremas buah dadaku, putingku yang sudah tegang itu dipencetnya sesekali diplintirnya. Kemudian dilumatnya bibirku. Aku hanya bisa pasrah diserang dari 2 arah. Apalagi rama makin meningkatkan aksinya, payudaraku dilahapnya dengan rakus. Dia sangat menyukai benda itu, sehingga senang sekali berlama-lama didadaku. Dada kiri dan kananku menjadi santapannya. Aku tahu pasti dadaku semakin merah dan meninggalkan cupangan.

Oh..neng aliahnikmatse..akliceracau pak Dorman sama sepertiku.

Tusukan di vaginaku serta lumatan bibir rama di payudaraku membuatku makin gila. Kulihat atap ruangan itu mulai berputar menindih kepalaku. Aku merasakan bahwa sebentar lagi akan orgasme. hingga beberapa detik kemudian tubuhku bagaikan kesetrum dan mengucurlah cairan dari vaginaku dengan deras sampai membasahi pahaku.

Ahh..ohhPak ! desahku sambil menggeliat-geliat menikmati keindahan dunia ini. Aku merintih panjang sampai tubuhku melemas kembali, nafasku masih kacau setelah mencapai orgasme. Aku mengira dia juga akan segera memuntahkan maninya, ternyata perkiraanku salah, dia masih dengan ganas menyetubuhiku tanpa memberi waktu istirahat. Kemudian dia membalikkan tubuhku dengan posisi doggy stly. Rama melepaskan dadaku sebentar untuk memudahkanku membalikkan tubuh.

Tanganku bertumpu menahan berat tubuhku. Walau masih lemas namun kupaksakan untuk bertahan. Aku hanya pasrah saja atas apa yang akan diperbuatnya terhadapku. Kemudian dia menyelipkan penisnya di antara selangkanganku lewat belakang. Aku mendesis nikmat saat penis itu pelan-pelan memasuki vaginaku yang sudah becek oleh lendirku.

Ooohhh. enak banget si neng ini! celotehnya. Pak Dorman menggenjotku dengan penuh semangat. Aku yang masih lemas merasakan sakit divaginaku karena baru orgasme. Keringat sudah membasahi tubuh kami. Erangannya dan jeritan kesakitan dariku mewarnai percabulan ini. Permainan dia sungguh menyiksaku, dia memulainya dengan genjotan-genjotan pelan, tapi lama-kelamaan sodokannya terasa makin keras dan kasar sampai tubuhku berguncang dengan hebatnya. Dadaku terayun-ayun kedepan dan kebelakang. Hal itu tidak disia-siakannya, dia kembali meremas dadaku yang makin besar. Bukan hanya itu saja,tangannya kini dengan leluasa berpindah-pindah dari pinggang, meremas pantat dan meremas payudaraku yang menggelantung berat ke bawah. Kini Pak dorman bahkan lebih memperhebat serangannya.

Tak berapa lam kemudian aku mulai mendesah nikmat.

oh..oh Pakteruspuaskan. aku.. Kembali aku mendesah karena rasa nikmat mulai menjalar keseluruh tubuhku. Rasa sakitku hilang digantikan semangat untuk menikmati lebih dan lebih lagi.

Pada saat itu tanpa terasa, Rama telah duduk mengangkang di depanku. Ia menyodorkan batang penisnya ke dalam mulutku, aku menolaknya karena aku masih marah kepadanya karena tidak bertanggung jawab. Tapi dia mau dipuaskan maka tangannya meraih kepalaku dan dengan setengah memaksa ia menjejalkan batang kejantanannya itu ke dalam mulutku yang terbuka karena aku mendesah. Dengan kasar dimaju-mundurkannya penisnya bibir merahku.

Kini aku kembali melayani dua orang sekaligus. Pak Dorman yang sedang menyetubuhiku dari belakang nan Ramayang sedang memaksaku melakukan oral seks terhadap dirinya. Pak Dorman kadang-kadang malah menyorongkan kepalanya ke depan untuk menikmati payudaraku. Aku mengerang pelan setiap kali ia menghisap puting susuku. Dengan dua orang yang mengeroyokku aku sungguh kewalahan hingga tidak bisa berbuat apa-apa. Malahan aku merasa sangat terangsang dengan posisi seperti ini. Maka dengan bernafsu kuhisap penis Rama. kusedot-sedot benda itu sambil ku keluar masukkan dimulutku.

Aliahoh, dia mulai melenguh lemah menikmati oralku. Dia meremas-remas rambutku menahan kenikmatan yang kuberikan. Kukeluarkan teknik mengoralku sehingga dia makin belingsatan saja. Remasan dirambutku makin kuat saja.

eennnggghhh.mmmhhhhanya itu yang keluar dari mulutku yang tertahan penis rama.

Mereka menyetubuhiku dari dua arah, yang satu akan menyebabkan penis pada tubuh mereka yang berada di arah lainnya semakin menghunjam. Kadang-kadang aku hampir tersedak. Pak dorman terus memacu menggebu-gebu. Laki-laki itu sibuk memacu sambil meremasi payudaraku yang menggelantung berat ke bawah.

sebentar lagisebentar lagi..desah Pak Dorman, meyatakan bahwa sebentar lagi dia akan orgasme. Maka dipercepat sodokannya, remasannya didadaku jga makin keras, sehingg aku mengaduh kesakitan. Aku lalu merasakan cairan hangat menyembur di dalam vaginaku, banyak sekali spermanya menyemprotkan diliangku sehingga menetes keluar mengalir dipahaku. Untung saat itu bukan masa suburku. Kalo ga bisa bahaya. Dia pun terkulai lemas diatas punggungku dengan penis masih tertancap. Perlhan-lahan penisnya mengecil. Pak Dorman lalu terbaring lemas disebelahku.

rama masih memaju mundurka penisnya semakin ganas. Dan pada saat hampir bersamaan Rama juga mengerang keras. Batang kejantanannya yang masih berada di dalam mulutku bergerak liar dan menyemprotkan air maninya yang kental dan hangat. Cairan kental yang hangat itu akhirnya tertelan olehku. Banyak sekali. Bahkan sampai meluap keluar membasahi daerah sekitar bibirku sampai meleleh ke leher. Aku tak bisa berbuat apa-apa, selain dengan cepat mencoba menelan semua yang ada supaya tidak terlalu terasa di dalam mulutku.

0 comments:

Post a Comment

Leave Your Comments