Goh tidak pernah bersekolah. Dia lahir dari keluarga miskin di rumah petak yang cuma memiliki satu ruangan pada tahun 1928. Sebagai anak laki-laki, dia mencari ikan untuk dijual dan bekerja di sebuah toko perkakas. Tapi, dia terus belajar keterampilan berbisnis yang membentuk takdirnya.
Pada tahun 1949, ketika pasar saham Inggris tengah surplus sebagai imbas Perang Dunia II, Goh membeli semua stok cat busuk dengan harga yang sangat murah. Dengan buku kimia di tangannya, dia mencampurkan pelarut, pewarna dan bahan kimia untuk memproduksi merek catnya, Pigeon.
Tahun berikutnya, perang Korea pecah dan larangan impor membuat laba dari penjualan catnya melejit akibat tidak ada produk asing yang masuk.
Bisnis Goh mencapai puncaknya ketika dia menjalin kerjasama dengan perusahaan cat Jepang, Nippon Paint. Saat itu, Goh mengambil risiko dengan membentuk joint venture, Management Group Nipsea, dengan porsi 60-40.
Perusahaan ini lah yang membuat merek cat Nippon menjadi terkenal di Asia. Cat Nippon sekarang dijual di 15 negara di luar Jepang dengan jumlah karyawan sebanyak 15.000 orang dan pabrik di 30 lokasi. Omzet tahunannya pun mencapai USD2,6 miliar.
Kesuksesannya di bisnis cat tidak melunturkan naluri bisnisnya. Dia pun mengembangkan usahanya ke sektor properti. Selama bertahun-dtahun, ia menginvestasikan sebagian keuntungannya dari bisnis cat ke properti dengan membangun pusat perbelanjaan, hotel, serviced residences, serta bisnis distribusi ritel dengan mitra Jepang, pabrik elektronik, kemasan khusus, logistik, pabrik makanan di Amerika dan bahkan sebuah perusahaan pertambangan di China.
Ketika anaknya yang sekolah di Amerika, Goh Hup Jin, membawa sejumlah perusahannya untuk go public, Goh pun mendirikan perusahaan holding, Yenom Industries. Perusahaan ini merupakan induk dari perusahaan properti, emas dan hotel di Teluk Habour dan sejumlah tempat lain.
Selama bertahun-tahun, Goh telah menjual perusahaannya. Dia menjual 59 persen saham Liang Court sebesar USD175 juta kepada Pidemco Land pada tahun 1999. Dia juga melego perusahaannya yang memproduksi barang elektronik, Omni Industries, senilai USD1 miliar kepada Celestica, Kanada pada tahun 2001. Tak hanya itu, rumah sakit Mt Elizabeth pun turut dia jual.
Baru-baru ini, bersama dengan Crown Holdings dari AS, mengakuisisi sebuah perusahaan yang memproduksi kemasan (Superior Multi Packaging).
Awal tahun ini, dia mengajukan tawaran senilai USD751 juta untuk mengambil 30 persen saham induk usaha Nippon di Jepang untuk mendukung bisnisnya di Asia.
Kendati dikenal sebagai individu yang tertutup, dia tetap menjadi bahan berita. Dia dikenal sebagai dermawan yang banyak memberikan beasiswa, penelitian kanker dan pendidikan melalui Goh Foundation. (wdi)
sumber | oke77.blogspot.com | http://economy.okezone.com/read/2013/08/28/22/857217/miliarder-singapura-ini-hasilkan-rp22-t-dengan-modal-dengkul
0 comments:
Post a Comment
Leave Your Comments