Breaking News
Loading...
Saturday, August 24, 2013

Info Post
Melissa Ohden


Melissa Ohden dilahirkan dengan kondisi di bawah ideal pada tahun 1977. Ibunya memutuskun untuk mengarbosinya melalui aborsi saline pada masa kehamilan 7 bulan. Aborsi saline berbeda dengan aborsi pada umumnya dan memakan waktu yang lebih lama. Janin dikelilingi oleh cairan yang bertujuan untuk membakar si janin hingga mati dan dapat memakan waktu berjam-jam. Menurut Melissa, ketika operasi tidak berhasil, dia membuang mayat bayinya. Melissa mengaku bahwa perawat menemukan bayinya menangis di tempat sampah dan menyelamatkan nyawanya.

Melissa tampil di artikel pro-life ad terkait dengan pengumuman Barrack Obama mengenai aborsi, dimana dia menceritakan mengenai pengalamannya. Dia bertahan hidup dalam aborsi hampir tanpa cacat dan sekarang mendapat gelar master pada hubungan sosial. Pada tahun 2008, dia melahirkan anaknya di rumah sakit yang sama ketika ibunya mencoba mengarbosinya.

Spoilerfor 2:
Gianna Jessen


Cerita Gianna mirip dengan Melissa, tetapi mengalami efek aborsi yang lebih buruk dari kasus Melissa. Ibu Gianna berumur 17 tahun yang tidak siap mendapatkan anak dan memutuskan menjalani aborsi saline pada masa kehamilan 7 bulan. Gianna menghabiskan waktu 18 jam pada cairan saline, dan tentunya dipaksa untuk lahir. Dilahirkan dengan berat hanya 907 gram, gianna kecil ditaruh dalam list anak adopsi. Pada masa yang sangat muda, dia didiagnosa dengan cerebral palsy sebagai hasil terbakar oleh saline dan orang tua angkatnya diberitahu beberapa hal seperti kesulitan berbicara dan berjalan yang akan dialaminya.

Bagaimanapun, Gianna dapat melewati kondisi ini. Meskipun ototnya masih sangat lemah, dia dapat melewatinya melalui terapi dan dapat ikut berpartisipasi pada maraton London. Dia menjaga pola hidup aktif dan sekarang menghabiskan waktunya sebagai pembicara. memotivasi orang muda sebagai konsultan.

Spoilerfor 3:
Sarah Brown


Sarah Elizabeth Brown dilahirkan pada masa kehamilan yang sangat muda yaitu pada minggu ke 36. Ibunya melakukan perjalanan untuk mengunjungi Dr. George Tiller, aborsionis yang tinggal di Kansas. Dr. Tiller kemudian dikenal mendapatkan catatan yang tidak pernah membunuh si ibu selama proses aborsi.

Sarah diaborsi menggunakan potassium klorida yang disuntikkan, tetapi tidak mendapatkan efek racun sebagaimana mestinya. Jarum suntik justru menembus jantung sarah kecil, racun itu kemudian merusak otaknya dengan membuat lubang di otak. Sarah akhirnya dilahirkan tak lama dan diadopsi oleh pasangan lain. Sarah lahir dalam keadaan buta, dan mendapat stroke. Sarah kecil tumbuh dan akhirnya meninggal pada usia 5 tahun karena gagal ginjal. Walau begitu orang tua angkatnya mengatakan bahwa Sarah mendapatkan masa kecil yang bahagia sebagaimana mestinya. Dr. Tiller yang melakukan aborsi tersebut kemudian dibunuh oleh orang yang menolak aksi aborsi beberapa tahun setelah kisah Sarah tersebar.

Spoilerfor 4:
Josiah Persley


Josiah adalah pemuda yang tinggal di Oklahoma dan terlibat dalam pergerakan yang disebut Abolitionism. Josiah terlibat dalam banyak pergerakan seperti perbudakan, dan utamanya fokus untuk memberantas aborsi. Josiah mempunyai banyak alasan untuk memberantasnya karena dia dilahirkan dari hasil aborsi botched di korea dan mendapatkan cacat pada tangannya. Dia kemudian diadopsi oleh keluarga yang tinggal di Oklahoma dan tumbuh secara sehat.

Spoilerfor 5:
Brandi Lozier



Brandi Lozier adalah warga Lousiana yang direncanakan untuk diaborsi melalui prosedur saline ketika ibunya pada masa kehamilan 4 bulan. Setelah prosedur dilakukan dan Brandi dianggap sebagai janin yang telah meninggal, staff klinik bersiap untuk membuang mayatnya. Ketika mereka hendak melakukannya, mereka mengatakan melihat janin tersebut mengangkat tangannya dan dilakukan upaya untuk merawatnya kembali.

Sekarang Brandi bekerja sebagai pro-life advocate dan menawarkan jasanya sebagai pembicara untuk demonstari, event gereja, dan program lainnya yang berkaitan dengan program kerjanya. Satu di antara kesuksesan terbesarnya adalah menjadi pembicara di pro-life rally yang diadakan di luar gedung konvensi demokratis nasional di Colorado.

Spoilerfor 6:
Dr. Imre Teglasy



Spoilerfor Dr. Teglasy:

Kisah Dr. Teglasy merupakan unik ketika dia bertahan hidup dari aborsi dimana masih belum ada standart prosedur aborsi. Orang tuanya dideportasi dari negaranya ketika ibunya tengah hamil. Ibunya menginginkan aborsi, tetapi tidak bisa menemukan caranya. Meski diprotes suaminya, sang ibu tetap melakukan aborsi yang dilakukan oleh dirinya sendiri namun tidak berhasil.

Dr. Teglasy bertahan hidup dan lahir sebagai anak yang sehat, walaupun dia mengalami hubungan yang rumit terhadap ibu dan anak selama hidupnya bahkan sebelum ayahnya menceritakan kisah sebelum kelahiran dirinya. Sekarang dia mendapat gelar doktor pada bidang sastra dan menjadi advokat untuk wanita yang mengalami krisis kehamilan, dan menjalankan hotline konsultasi untuk mendampingi mereka.

Spoilerfor 7:
Claire Culwell



Spoilerfor Claire Culwell:

Ibu Claire hamil pada usia yang sangat muda yaitu 13 tahun. Dikarenakan umur yang sangat muda dan dapat membahayakan dirinya maka dilakukan aborsi untuk menyelamatkannya. Aborsi berhasil dilakukan. Mengira telah menggugurkan kandungannya sang ibu meninggalkan klinik aborsi dan menjalani hidup normal kembali. Setelah beberapa minggu, dia menyadari bahwa perutnya masih terus bertambah besar dan memutuskan memeriksa kembali ke klinik. Dokter yang memeriksanya memvonis dirinya masih hamil. Hal ini membuat shock banyak pihak. Setelah diselidiki mereka hanya "membunuh" satu janin dari kandungan kembar.

Beberapa minggu kemudian, Claira dilahirkan prematur dan sangat rapuh. Bagian bawah tubuhnya dalam kondisi yang buruh dan memerlukan banyak terapi untuk membantu perkembangan dan pembentukan otot kaki, pinggang dan paha untuk tumbuh normal. Claire dan ibunya mempunyai hubungan yang baik di antara mereka walaupun dengan keadaan yang terjadi sebelumnya.

Spoilerfor 8:
Carrie Holland-Fischer



Carrie Holland-Fischer menghabiskan masa kecilnya dengan menjadi korban bully karena fisiknya. Menurut video yang dibuatnya, dia mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari teman dan gurunya. Dia tumbuh memercayai bahwa kondisi fisiknya tidak bisa tumbuh secara normal dan tidak mungkin memiliki anak. Hal ini merupakan pukulan bagi dirinya dan mencoba melakukan bunuh diri dengan meminum sebotol wine dan menelan berbagai macam pil.

Ketika percobaan bunuh dirinya gagal dia menemukan makna kehidupan dan menghabiskan waktu hidupnya sebagai pembicara yang meyakinkan perempuan lainnya bahwa mereka adalah makhluk yang luar biasa walau apa yang terjadi. Keajaiban Carrie tidak hanya dia selamat dari maut percobaan bunuh diri tapi dia selamat dari percobaan aborsi terhadap dirinya, hal inilah yang menyebabkan dia mendapat cacat fisik dan beberapa masalah kesehatan. Sekarang dia telah menikah dan mengalami kehamilan walau banyak kecacatan yang dialaminya.

Spoilerfor 9:
Keira Harmsworth



Keira adalah salah satu yang selamat dari percobaan aborsi. Ibunya Chelsea hamil pada usia 16 tahun dan memutuskan mengaborsinya pada masa kehamilan 10 minggu. Chelsea mengira bahwa prosedur dilakukan secara berhasil dan melanjutkan hidup kembali, namun ternyata dia masih mengalami kehamilan setelah beberapa bulan. Pada masa kehamilan 5 bulan dia kembali ke klinik dan divonis hamil 5 bulan. Dalam keadaan terkejut Chelsea memutuskan untuk membesarkan janinnya dan menjalani persalinan normal. Bayi Keira lahir dengan beberapa abnormalitas pada tangannya karena efek aborsi yang pernah dilakukannya. Walaupun begitu Keira dapat tumbuh normal dan ceria dan mendapat hubungan yang erat dengan ibunya.

Spoilerfor 10:
Finley Crampton


Finley Crampton berasal dari keluarga yang mempunyai beberapa riwayat masalah kesehatan yang signifikan. Ibunya, Jodie Percival, membawa gene yang mengakibatkan abnormalitas ginjal pada janinnya. Dia telah kehilangan anak pertamanya karena masalah ginjal 20 menit setelah dilahirkan. Anak keduanya selamat dari gene yang mengakibatkan abnormalitas ginjalnya dan tumbuh dewasa walaupun hanya dengan satu ginjal.

Finley terbuahi ketika ibunya berada pada program KB, dan memutuskan untuk mengarbosinya pada masa 8 minggu daripada mengalami luka dalam mengingat anak pertamanya. Bagaimanapun, beberapa bulan setelah prosedur aborsi dilakukan dia mendapati perutnya tetap membesar dan dokter memvonisnya tetap hamil. Jodie memutuskan untuk membesarkan Finley, dan dilahirkan dengan berat 2,7kg. Finley tetap mendapat masalah ginjal seperti kedua anak pendahulunya namun memiliki harapan hidup untuk tumbuh normal setelah melewati banyak rintangan untuk lahir dari perut ibunya.


Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/52143f441ad7195e0d000000

0 comments:

Post a Comment

Leave Your Comments

:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.